Kamis, 24 Desember 2009

pengendalian diri

Cerita ini adalah "kisah nyata" yang pernah terjadi di Amerika.
Seorang pria membawa pulang truk baru kebanggaannya, kemudian ia meninggalkan truk tersebut sejenak untuk melakukan kegiatan lain.
Anak lelakinya yang berumur 3 tahun sangat gembira melihat ada truk baru, ia memukul-mukulkan palu ke truk baru tersebut. Akibatnya truk baru tersebut penyok dan catnya tergores.

Pria tersebut berlari menghampiri anaknya dan memukulnya, memukul tangan anaknya dengan palu sebagai hukuman. Setelah sang ayah tenang kembali, dia segera membawa anaknya ke rumah sakit. Walaupun dokter telah mencoba segala usaha untuk menyelamatkan jari-jari anak yang hancur tersebut, tetapi ia tetap gagal.
Akhirnya dokter memutuskan untuk melakukan amputasi semua jari pada kedua tangan anak kecil tersebut.

Ketika anak kecil itu sadar dari operasi amputasi dan jarinya telah tidak ada dan dibungkus perban, dengan polos ia berkata, "Papa, aku minta maaf tentang trukmu." Kemudian, ia bertanya, "tetapi kapan jari- jariku akan tumbuh kembali?" Ayahnya pulang ke rumah dan melakukan bunuh diri.

Renungkan cerita di atas! Berpikirlah dahulu sebelum kau kehilangan kesabaran kepada seseorang yang kau cintai. Truk dapat diperbaiki. Tulang yang hancur dan hati yang disakiti seringkali tidak dapat diperbaiki.

Terlalu sering kita gagal untuk membedakan antara orang dan perbuatannya, kita seringkali lupa bahwa mengampuni lebih besar daripada membalas dendam.
Orang dapat berbuat salah. Tetapi, tindakan yang kita ambil dalam kemarahan akan menghantui kita selamanya.

Tahan, tunda dan pikirkan sebelum mengambil tindakan.
Mengampuni dan melupakan, mengasihi satu dengan lainnya.
Ingatlah, jika kau menghakimi orang, kau tidak akan ada waktu untuk mencintainya.

Akankah kita bisa melakukannya?

Sabtu, 19 Desember 2009

Renungan di akhir tahun



“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang berakal…” (QS. Yusuf ayat 111).

Sangat penting mempelajari sejarah dakwah Islam di Indonesia. Sesuai dengan firman Allah dalam Al Qur’an ayat 111 bahwa mempelajari sejarah terdapat ibrah (pelajaran). Dengan memepelajari sejarah di masa lampau, kita dapat mengambil pelajaran untuk di masa yang akan datang dibuat perencanaan atau konsep yang lebih baik khususnya untuk dakwah di tanah air kita, Indonesia. Sesuai dengan hadist Rasulullah:

“Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini “.

Bahasa merupakan nilai tertinggi dari suatu peradaban. Suatu bangsa dipengaruhi nilai tertentu jika bahasanya dipengaruhi oleh nilai tersebut. Bahasa Indonesia banyak dipengaruhi oleh bahasa Arab (bahasa Al-Qur’an) contohnya kata ibarat yang kata dasarnya dari ibrah ini yang bermakna pelajaran dan masih banyak lagi bahasa indonesia yang berasal dari bahasa Arab. Ini membuktikan bahwa budaya Indonesia sudah dipengaruhi oleh budaya islami.

Akan tetapi, di akhir tahun ini kenyataan berbeda dengan yang terjadi sebelumnya, perjuangan yang telah dilakukan oleh orang-orang terdahulu seakan sirna tiada bekas sedikit pun. Ini merupakan suatu pekerjaan rumah bagi kita selaku generasi muda untuk mengembalikan negri ini kembali menuju jalan paradigma surgawi.

Kamis, 03 Desember 2009

Mandalawangi Pangrango


Senja itu ketika matahari turun kedalam jurang-jurangmu
aku datang kembali
kedalam ribaanmu dalam sepimu
dan dalam dinginmu.

Walaupun setiap orang berbicara tentang manfaat dan guna
aku bicara padamu tentang cinta dan keindahan
dan aku terima kau dalam keberadaanmu
seperti kau terima daku.

Aku cinta padamu Pangrango yang dingin dan sepi
sungaimu adalah nyanyian keabadian tentang tiada
hutanmu adalah misteri segala
cintamu dan cintaku adalah kebisuan semesta.

Malam itu ketika dingin dan kebisuan menyelimuti Mandalawangi
kau datang kembali
dan berbicara padaku tentang kehampaan semua.

Hidup adalah soal keberanian menghadapi yang tanda tanya
tanpa kita mengerti tanpa kita bisa menawar
terimalah dan hadapilah.

Dan diantara ransel-ransel kosong dan api unggun yang membara
aku terima itu semua melampaui batas-batas hutanmu melampaui
batas-batas jurangmu.

Aku cinta padamu Pangrango
karena aku cinta pada keberanian hidup.

19/7/1966
'Soe Hok Gie'

Sungguh indah nyanyian hati beliau, semangat yang pantang menyerah akan hal yang luar biasa telah di buktikannya.
Sebuah motivasi yang akan memacu diri kita untuk lebih dekat dengan alam.

“ hidup adalah pendakian “

Rabu, 25 November 2009


PAGI YANG PENUH HARAPAN

Mengawali hari dengan sentuhan hangat sang mentari, kicauan burung benyanyi terdengar sangat merdu yang sangat menyejukan hati. Waktu itu pukul 06.00 wib hari masih terasa sangat dingin, namun terasa berbeda seperti hari biasanya. Secangkir kopi hangat dan juga umbi bakar yang tersedia diatas meja turut mewarnai pagi itu.
Satu keluarga harmonis terlihat sedang sibuk memulai aktifitas di pagi hari, terdengar suara-suara dari tetangga “ ujang......bantuan umi ngala cai yeuh “, dengan segera si ujang pun berangkat untuk mengambil air yang di suruh ibunya tadi. Dari sana aku pun berpikir memaknai sebuah perbuatan yang sangat mulia dari si ujang, pembaktiannya kepada orang tua yang tulus dari hati mengingatkan aku akan sebuah keluarga yang serba kekurangan tapi bahagia, tidak sepeti tetangga-tetangga yang lain yang hidupnya berkecukupan namun tidak bahagia.

Ku tatap mega
tiada yang hitam
oh...betapa indahnya hari ini

Sepenggal lirik dari lagu iwan fals itu menginspirasikan aku untuk memulai hari dengan hati yang cerah, jiwa yang tenang yang tentunya bersumber dari senyuman sang bunda.

Oh tuhan, apakah esok pagi akan seperti ini kembali?

Selasa, 24 November 2009


Jalan-jalan bareng bobotoh

Hari itu bertepatan tanggal 21 november 2009, ARERA CLUB yang beranggotakan agung muharom, dihaqusshobirin, syuhada almahalli, abdul gofur, gusgus muharam dan juga mabrur, berniat mengadakan touring ke bandung yang bertujuan “lalajo persib”.
Segala persiapan telah disiapkan dengan sangat matang, baju, syal, topi dan hal-hal yang berbau persib termasuk poster sang idola juga ikut dibawa. Semuanya kumpul di lapangan parkir Masjid Agung. Setelah semuanya berkumpul, pemberangkatan pun di mulai tepat pukul 14.00 wib.
Awalnya aman, lancar, tidak ada hambatan sekali pun di jalan. Namun, di Cianjur Kendal pun mulai berdatangan, salah satunya tragedi ban bocor. Entah kenapa sudah dua kali bolak-balik bengkel ternyata masih bocor juga, sebuah keanehan pun terjadi ketika tukang tambal ban tidak menemukan bagian yang bocor pada ban motor, sungguh aneh tapi nyata, motor kempes tapi tidak ada bagian yang bocor sedikit pun.
Perjalanan pun dilanjutkan sehingga akhirnya kita sampai di Stadion siJalak Harupat Soreang Kabupaten Bandung. Disana atmosfir sepakbola persib sangat kental, berbagai macam orang dari dalam dan luar kota pun turut berpartisipasi mendukung persib bandung. Stadion yang megah, permainan yang cantik,serta sorak sorai para bobotoh pun menghiasi jalannya pertandingan.
Pengalaman pertama nonton persib bandung di stadion yang berkapasitas nasional tersebut. Decak kagum bercampur bahagia yang terasa didalam diri ini.

Kamis, 29 Oktober 2009


SUMPAH PEMUDA

1. Kami putra putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah air Indonesia
2. Kami putra putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
3. Kami putra putri Indonesia menjungjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia

Tepat pada tanggal 28 oktober 1928, terjadi peristiwa besar dalam perjalanan sejarah Indonesia. Pada saat itu telah lahir suatu ikrar persatuan dari para pemuda Indonesia untuk menyatukan diri dalam mencapai kemerdekaan. Yaitu, dengan lahirnya peristiwa sumpah pemuda.

Setelah adanya peristiwa sumpah pemuda, perjuangan rakyat Indonesia semakin di jiwai oleh semangat persatuan dan kesatuan. Berkat sumpah pemuda, arah perjuangan rakyat Indonesia semakin jelas, yaitu mencapai kemerdekaan Indonesia.
Nilai-nilai persatuan dan kesatuan dihembusakan oleh sumpah pemuda bukan saja ditujukan kepada para pejuang yang ada didalam negri, melainkan juga yang ada di luar negri. Melalui persatuan dan kesatuan, Indonesia berhasil menuju pintu kemerdekaan. Selain itu, ikrar sumpah pemuda telah menjadi kekuatan moral bangsa Indonesia untuk menjadi Negara yang berdaulat. Peranan sumpah pemuda terhadap perjuangan bangsa Indonesia hingga kini menjadi pengikat didalam mengisi kemerdekaan.

Di tahun ini, berbagai masalah tak berhenti berdatangan. Hal yang masih hangat ketika Malaysia mulai kembali mengusik tanah air Indonesia, salah satunya batik, rendang, lagu “ rasa sayange “, hingga pulau ambalat pun mereka akui sebagai warisan dari kepunyaan Malaysia.

Adapun selama ini, para pemuda pemudi kita seing kali diam dan tidak cepat bertindak dalam segala hal. Moral para pemuda pemudi kita sekarang ini semakin bejat akibat pengaruh globalisasi dari budaya barat.

Lantas, apakah kita sebagai waga Negara Indonesia harus diam saja?

Menghargai jiwa dan semangat para pejuang yang rela berkorban demi kehormatan dan kemerdekaan Negara indoesia, sudah sepatutnya kita mulai merubah sikap dan perilaku kita dengan melakukan hal-hal yang positif yang berguna bagi kita, dan juga nusa dan bangsa.

“ apabila kehidupan itu adalah gempa, maka pemuda lah titik episentrumnya, padanya tersimpan sumber kekuatan yang menentukan setiap momentum peradaban, karenanya pemuda dan kejayaan tidak pernah terpisahkan ! “

Jumat, 16 Oktober 2009

Ikan Peda Dibakar Pake Minyak

Ikan peda dibakar pake minyak, dibumbui jeruk nipis, bawang merah, dan bawang putih.
Sepiring nasi hangat, daun singkong serta sambal tomat tak lupa menyertainya.
Dimakan di tengah sawah, di gubuk jerami, saat dzuhur menjenguk telinga.
Sebatang rokok daun kaung menuntaskan akhir perjamuan.

Ikan peda dibakar pake minyak, dibumbui jeruk nipis, bawang merah, dan bawang putih.
Lauk paforit ala petani.

Di kampung suka damai, orang-orang beralih profesi
dari petani menjadi pengusaha bata merah, gunung-gunung dan sawah diambil tanahnya, tanah merah dicampur tanah liat, dibuatnya diinjak-injak dengan kaki lalu dimasukan kedalam mesin penghalus, dari mesin penghalus, keluar tanah yang berbentuk persegi, dipotong-potong, maka jadilah kepingan bata yang siap dijemur di bawah mentari, ketika dzuhur datang ikan peda tak ada lagi.

Ikan peda yang dimakan cucuknya menusuk gusi.
Petani jarang ditemui, kalaupun ada bisa dihitung jari

Seketika ikan peda sering masturbasi
Mengiklankan dirinya di televisi
Di radio, koran-koran juga di katalog restoran.

Di tahun depan
Ikan peda tinggal khayalan

Kamis, 15 Oktober 2009

Berhitung Kedudukan di Dunia

Pertama merupakan sebelum yang kedua,
Begitu pula dengan kedua merupakan sebelum yang ketiga,
dan, ketiga merupakan sebelum yang keempat.

hanya orang yang mengerti akan kalimat di atas.


Blogspot Templates by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger and Supported by ArchitecturesDesign.Com Beautiful Architecture Homes